![]() |
| Cerita Bokep - SELINGKUH DENGAN IBU MERTUA |
Bapak mertuaku kini berusia 55tahun baru saja pensiun dari pekerjaannya di salah satu perusahaan di kota S beliau sudah lama pensiun dari anggota ketika berumr 50 tahun, tetapi karena dianggap masih mampu maka belau terus dikaryakan. Karena beliau masih ingin terus berkarya, maka beliau memutuskan untuk kembali kekampungnya dan beliau juga ingin mengurusi kebun apelnya yang cukup luas dihari tuanya itu.
Ibu mertuaku walaupun sudah umur 45 tahun tetapi, penampilannya jauh lebih muda dari umurnya. Badannya tidak gemuk seperti ibu-ibu biasanyayang sudah berumur setengah tua. Walau tidak cantik tetapi wajah ibu mertuaku ini sangat ayu dan menyenangkan untuk dipandang. Penampilan ibu mertuaku mungkin karena selama tinggal dikota S kehidupannya selalu berkecukupan dan telaten mengukuti senam secara berkala dengan kelompoknya, hingga membuat tubuh montok dan sintal tetap terjaga.
Beberapa bulan yang lalu aku mengambil cuti panjang dan mengunjungi rumah mertuaku bersama istriku (anak tunggal dikeluarganya) dan anakku yang berusia 3 tahun. Kedatangan kami disambut dengan gembira oleh kedua mertuaku, apalagi sudah setahun lebih tidak bertemu sejak mertuaku kembali kekampungnya.
Pertama-tama, aku dipeluk oleh bapak mertuaku dan istriku dipeluk serta dicium oleh ibu mertuaku, kemudian ayah mertuaku memeluk istriku sambil menggendong anaku dan ibu mertuaku memeluk serta menciumku juga sehingga terasa payudara mengganjal empuk di dadaku dan tidak terasa penisku menjadi tegang karenanya.
Dalam pelukannya ibu mertuaku sempat membisikkan ardi (namaku).. ibu kangen sekali denganmu. sambil menggosok-gosokkan tangannya di punggungku, dan tidak ingin mengecewakannya kubisik juga, buu saya juga kangen sekali dengan ibu. dan aku menjadi sangat kaget ibu mertuaku sambil tetap masih mendekapku membisikku dengan kata-kata. Ardi ibu merasakan ada yang mengganjal diperut ibu. Dan karena aku kaget dengan kata-kata itu, aku menjadi tertegun dan terus saling melepaskan pelukan dan kuperhatikan ibu mertuaku terseyum penuh arti.
Ceita Dewasa - Setelah 2 hari berada dirumah mertuaku, aku dan istriku merasakan ada keanehan dalam rumah tangga mertuaku, terutama pada diru ibu mertuaku. ibu mertuaku selalu saja marah-marah kepada suaminya apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, sedangkan ayah mertuaku menjadi lebih pendiam serta tidak meladeni ibu mertuaku ketika belau sedang marah-marah dan ayah mertuaku kelihatannya lebih senang menghabiskan waktunya dikebun apel miliknya. walaupun disitu hanya duduk-duduk seperti sedang merenung atau melamun.
Istriku sebagai anaknya tidak bisa berbuat apa-apa dengan tingkah laku orang tuanya terutama dengan ibunya, kami berdua hanya menduga-duga saja dan kemungkinannya beliau terkenapost power syndrome.
Karena istriku takut untuk menanyakannya kepada orang tuanya, lalu istriku memintaku untuk mengorek keterangan dari ibunya dan supaya ibunya mau bercerita tentang masalah yang sedang dihadapinya, maka istriku memintaku untuk menanyakan sewaktu ida tidak sedang i rumah dan sewaktu ayahnya sedang berada dikebun apelnya.
Dipagi hari ke 3 setelah selesai sarapan pagi, istriku sambil membawa anaku, pamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi mengunjungi budenya dikota K, yang tidak terlalu jauh dari kota kedua mertuaku dan kalau bisa akan pulang sore nanti.
Loh san (Santi nama istriku), kok mas mu gk diajak..? tanya ibunya.
laah, ngak usah bu, biar mas ardi temenin bapak dan ibu, wong ngak lama kok. sahut istriku sambil mengedipkan matanya kearahku dan aku tahu apa maksud dari kedipan matanya itu, sedangkan ayahnya hanya berpesan pendek supaya hati-hati dijalan karena hanya pergi dengan cucunya saja.
Sekarang dirumahnya hanya tinggal aku dan ibu mertuaku karena setelah istriku berangkat bapak mertuaku pamitan dengan istrinya dan aku untuk pergi kekebun apelnya yang tidak jauh dari rumahnya sambil menambahkan kata-katanya. Nak ardi, kalau nanti mau liat-liat kebun, susul bapak aja kesana. Oh engeh pak. Sahut ku.
ibu mertuaku yang sedang sibuk membersihkan meja makan tidak menanggapinya. Untuk mengisi waktu yang tepat untuk menjalankan tugas yang diminta oleh istriku, kugunakan untuk membaca koran lokal diruang tamu.
Entah sudah berapa lama aku membaca koran. yang pasti sudah semua halaman yang kubaca dan tiba-tiba aku dikagetkan dengan sesuatu yang jatuh dan diikuti suara mengaduh dari belakang, dengan gerakan reflek aku segera berlari menuju belakangsambil berteriak. Bu ada apa bu..?!
Dan dari dalam kamar tidurnya kudengar suara ibu mertuaku seperti merintih. Nak ardii..., tolong ibu.., Dan ketika kujenguk tertanya ibu mertuaku terduduk dilantai dan sepertinya habis terjatuh dari bangku kecil didekat lemari pakaian sambil meringis dan menggaduh serta mengurut pangkal pahanya.
Serta merta kuangkat ibu merutaku keatas tempat tidurnya yang cukup lebar dan kutidurkan sambil kutanya. Bagian mana bu yang sakit?. Dan ibu mertuaku menjawab dengan wajah meringis seperti menahan sakit. Disini.., sambil mengurut pangkal paha kanannya dari luar rok yang dipakainya. Tanpa permisi akupun mulai membatu ibu mengurut dan kutanya. Apa ada bagian lain yang sakit bu?.
Ngak ada nak, cuma disepanjang paha kanan ini ada rasa sedikit sakit. Jawabnya.
Oh iya nak, tolong ambilkan minyak gosok dikamar ibu, biar paha ibu terasa panas dan hilang sakitnya. sahutnya lagi.
Aku segera mencari minyak yang dimaksud dimeja rias dan alangkah kagetku ketika aku kembali mengambil minyak, kulihat ibu mertuaku telah menyingkap roknya keatas sehingga kedua pahanya terlihat dengan jelas, putih dan mulus.
Aku tertegun sejenak didekat tempat tidur karena melihat pemandangan ini dan mungkin karena melihat keragu-raguan ku ini dan tertegun dengan mataku tertuju kearah paha beliau, ibu mertuaku langsung saja berkata. Ayoo nak ardi, gk usah ragu-ragu, kaki ibu terasa sakit sekali ini lohh.. lagipula dengan ibu mertua sendiri saja kok pake sungkan-sungkan.
Dengan perasaan penuh keraguan, kuurt pelan-pelan paha kanannya yang terlihat ada tanda agak memerah panjang yang mungkin sewaktu terjatuh terkena bangku yang dinaikinya seraya kutanya. Bagaimana bu ? ada bagian ini yang sakit ?
Betul nak, ya yang itu tolong urutkan agak keras sedikit dari atas kebawah.
dan dengan patuh segera saja kuikuti permintaan ibu mertuaku. Setelah beberapa saat kuurut pahanya yang katanya sakit itu dari atas kebawah sambil memejamkan matanya, ibu mertuaku berkata kembali.
Nak ardi.., tolong agak ekatas sedikit ngurutnya. Sambil menarik roknya lebih keatas sehingga bagian celana dalamnya yang berwarna merah muda dan tipis terlihat jelas dan membuatku menjadi tertegun dan gemetar entah kenapa, apalagi vagina ibu mertuaku itu terlihat mengembung keluar CD-nya dan ada beberapa helai bulu vagina yang keluar dari samping CD-nya itu.
ayoo dong nak niko, kok ngurutnya jadi berhenti?. Kata ibu mertuaku sehingga membuatku tersadar.
i..iya.. bu.. Jawabku agak terbata-bata. sahutku tanpa sadar dan tidak tahu apa yang harus kulakukan, tetapi yang pasti penisku menjadi semakin tegang karena melihat bagian CD ibu mertuaku yang menggelembung di bagian tengahnya.
Nak ardi. Katanyan lirih sambil menarik tangan kiriku dan kuikuti saja tarikan tangannya tanpa prasangka yang bukan-bukan, dan setelah tanganku diciumnya serta digeser-geserkan dibibirnya, lalu secara tidak kuduga tanganku diletakan diatas vaginanya yang masih terbungkus penutup CD dan tetap dipegangnya sambil dipijit-pijitkan secara perlahan ke vaginanya diikuti dengan desis suara ibu mertua ku. Ssshhh...., Ssshhh. Kejadian yang tidak kuduga sama sekali ini begitu mengagetkanku dan secara tidak sadar aku berguman agak keras.
Bu.., Sa..yaa.., Dan belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, dari mulut ibu mertuaku terdengar
Nak ardi.., kok seperti anak kecil saja sih ?
Bu.., Saya takut nanti bapak datang. Sahutku gemetar karena memang saat itu aku benar-benar takut sambil mencoba menarik tanganku tetapi tangan ibu mertuaku yang masih tetap memegang tanganku, menahanya dan bahkan semakin menekan tanganku ke vaginanya serta berkata pelan.
Nak ardi, Bapak pulang untuk makan siang selalu jam 1 siang nanti. tolong ibu nak. Terdengar seperti mengiba.
Sebetulnya siapa sih yang tidak mau kalu sudah seperti ini, aku juga tidak munafik dan pasti para pembaca situs pastitegang.blogspot.com pun juga tidak bisa menahan diri kalau dalam situasi seperti ini, tetapi karena ini baru pertama kali kualami dan apalagi dengan ibu mertuaku sendiri, tentunya perasaan takutpun pasti akan ada.
Ayoo lah nak ardi.., tolongin ibu nak.., Kudengar ibu mertuaku mengiba kembali sehingga membuatku tersadar dan tau-tau ibu mertuaku telah memelukku.
Bu.., biar saya kunci dlu yah pintunya.., Pintaku karena aku was-was kalau nanti ada orang masuk, tetapi ibu mertuaku malah menjawab. Ngak usah nak, selama ini ngak pernah ada orang pagi-pagi kerumah ibu. Serta terus mencium bibirku dengan bernafsu sampai aku sedikit kewalahan untuk bernafas.
Semakin lama ibu mertuaku semakin agresif saja, sambil tetap menciumku, tangannya berusaha melepaskan kaos oblong yang kukenakan dan setelah berhasil melepaskan kaosku dengan mudahnya disertai dengan bunyi nafasnya yang terdengar berat dan cepat.
Ibu mertuaku terus menciumi wajah serta bibirku dan perlahan-lahan ciumannya bergerak ke arah leher serta kemudian ke arah dadaku. Ciuman demi ciuman ibu mertuaku ini tentu saja membuatku menjadi semakin bernafsu dan ketakutanku yang tadipun sudah tidak teringat lagi.
Buu., boleh saya buka yah rok ibu? tanyaku meminta izin darinya.
Ardi., boleh nak, nak ardi boleh melakukan apa saja. Katanya dengan suara terputus-putus dan terus kembali menciumi dadaku dengan nafasnya yang cepat dan sekarang berusaha melepaskan kancing celana pendek yang ada dibadanku. Setelah rok ibu mertuaku terlepas.
Lalu kulepaskan juga kaitan BHnya dan tersembullah tetenya yang tidak begitu besar dan sudah agak menggantung kebawah dengan puting susunya yang besar kecoklatan. Sambil kuusapkan kedua tanganku dibawah payudarahnya.
Dan ibu mertuaku merespon dan mengangkat dadanya dan perlahan-lahan kupegang kedua payudarah ibu mertuaku dan salah satu puting susunya kujilati dan kuhisap, serta pelan-pelan kudorong tubuh ibu mertuaku sehingga jatuh tertidur di kasur dan dari mulut ibu mertuaku terdengar
Sshh..,ahhh.., sayang..,ohhh.,terus sayang.., tolong puasin ibu..,ahhh.. Dan suara ibu mertuaku yang terdengar mengiba itu menjadikanku semakin terangsang dan aku sudah lupa kalu yang kugeluti itu adalah ibu mertuaku sendiri.
Lalu permainan mulutku sudah mulai agak kebawah kepusar ibu mertuaku dan semakin kebawah hingga tampak didepan wajahku lubang yang dulunya adalah tempat istriku keluar, langsung saja aku melahap lubang vagina ibu mertuaku, seperti orang yang kelaparan aku menjilati lubang tersebut dan tak ketinggalan aku juga menjilati biji klitoris ibu mertuaku sehingga membuat ibu mertuaku mendesah nikmat dan menggoyangkan pinggulnya kenanan dan kekiri. kudengar suara ibu mertuaku yang mendesah sambil meremas-remas rambutku dengan keras seperti orang yang kesurupan.
Nak ardi.., sshh.. ahhh..., ohhh., ibu sudah hampir sam..., pai nakk,,. terdengar dari mulutnya, dan. oooo..hhhh.., nnaaa...kkkk.. dan keluarlah cairan hangat yang begitu banyak langsung kusedot habis cairan itu. lalu kudiamkan ibu mertuaku sejenak agar dia dapat menikmati sisasisa orgasmenya. sambil aku membuka celana dan CD-ku yang masih menempel dibadanku.
Setelah terbuka semua pakaianku, langsung ibu mertuaku berteriak kecil sambil memegang batang kejantananku, Aduhh., ardi.., besar dan keras sekali kontolmu. Langsung dikocok kontolku denga perlahan, tanpa kusadari aku mengeluarkan desahan kecil. Ssshh..., aaahhh.., sambil kedua tanganku kuusap-usapkan diwajah dan rambut ibu mertuaku.
Aduhh.., Buu.., Sakitt.., Teriakku pelan ketika ibu mertuaku berusaha menarik kontolku ke arah wajahnya, dan mendengar keluhanku itu segera saja ibu mertuaku melepas tarikannya dan memirngkan badannya serta mengangkat separuh badannya yang ditahan oleh tangan kanannya dan kemudian mendekati kontolku.
Setelah mulutnya dekat dengan penisku, dijilatinya pelan-pelan kutarik kepala ibu mertuaku agar bisa lebih dekat lagi kearah kontolku dan rupanya ibu mertuaku cepat mengerti apa yang kumaksud dan walaupun tanpa kata-kata langsung sala kepalanya didekatkan mengikuti tarikan kedua tanganku dan sambil memegangi batang penisku serta dengan hanya membuka mulunya sedikit,
Ibu mertuaku secara pelan-pelan memasukkan penisku yang sudah basah oleh air liurnya sampah setengah batang penisku masuk kedalam mulutnya. Kurasakan lidah ibu mertuaku dipermainkannya dan digesek-geseknya pada kepala penisku, setelah itu kepala ibu mertuaku ditariknya mundur pelan-pelan dan kembali dimajukan sehingga penisku terasa sangat nikmat.
Karena tidak tahan kenikmatan yang diberikan ibu mertuaku, aku menjadi mendesis. Sshhh..,, aaccrrhhhh..,, ohhh.., Mengikuti irama maju mundurnya kepala ibu. Makin lama gerakan kepala ibu mertuaku semakin cepat dan ini menambah kenikmatan bagiku. dan tak lama kemudian seperti orang kesurupan aku merebahkan tubuh dan mengangkangkan kedua kaki ibu merutaku dan mulai menggosok-gosokan kepala penisku di bibir vagina ibu mertuaku.
Shhhh..,ahhh.., enak ardi.., mas..,ssukkin ardii...,ahhhh.., dan aku menjadi semakin gelap mata, lalu aku mendorong penisku agar dapat masuk kedalam lubang vagina ibu mertuaku, rasanya sempit dan hangat, menambah kenikmatan dan semagatku untul membobol lubang ini, dan dengan sedikit goyangan dariku dan ibu mertuaku mengangkat sedikit pantatnya yang indah itu dan akhirnya masuk setengah batang kontolku kedalam lubang vaginanya. Dan terdengar sedikit pekikan dari mulutnya.
Ahh.., ohhh., sakit nak, pelan-pelan sayangg. Katanya seperti itu, lalu aku menghentikan tusukan kontolku di vaginanya. Maaf bu.., saya sudah gk tahan bu, maaf yah bu. ibu mertuaku kembali menciumku.
Tidak apa-apa nak.., lanjutkan saja nak.., setelah mendengar kata itu segera saja kutusukan kembali penisku tapi kulakukan agak pelan. lalu kedua tangan ibu mertuaku menekan punggungku dan akhirnya. Blesss.., suara kontolku yang habis dilahap vagina ibu mertuaku, ku diamkan sejenak sambil menghisap puting susu ibu mertuaku yang sedang beristirahat dan menikmati batang kontolku didalam vaginanya sambil memejamkan matanya, tak lama kemudian, aku mulai memaju mundurkan penisku secara perlahan dan ibu mertuaku mulai menggoyang-goyangkan pantatnya pela-pelan sambil berdesah. Ssshhh.., ohhh sayangg..,, nikmat..., teruskan nakk..., Katanya seraya mempercepat goyangan pantatnya. Akupun sudah mulai merasakan enaknya vagina ibu dan kuhasut desahannya.., Bu.., ahh.., punya ibu juga enak dan nikmat buu,,. sambil kucium pipinya.
Makin lama gerakanku dan ibu semakin cepat dan ibupun semakin sering mendesah. aahhhh.., ardii.., terus nakkk..., ohhhh.., Ketika sedang nikmat-nikmatnya menggerakan penisku keluar masuk vaginanya, ibu menghentikan goyangan pantatnya. aku tersentak kaget dan akupun terdiam sejenak. tapi aku merasa kalau penisku seperti ada yang memijit dan menghisap didalam vagina ibu mertuaku, dan tak lama kemudian terdengar pekikan yang agak keras dari ibu mertuaku ooohhhh ardiiii,,, ahhhhhhhh...,, Ternyata dia sudah orgasme untuk yang kedua kalinya. cairan hangat ibu mertuaku keluar banyak sekali dan hisapan serta pijitan vaginanya membuatku semakin bergairah dan tanpa disuruh aku menaik-turunkan pantatku dengan cepat dan berirama sehingga membuat ibu mertuaku kembali mendesah. ssssahhh.., nakk.., nikmat nakk.., lebih cepat . ahhh..,,ssshh..,. mendengar suara itu dari mulut ibu mertuaku membuatku semakin bersemangat mempompanya.
Dan tak terasa sekitar 15 menit aku memompanya dengan semangat, aku yang hampir sampai puncak orgasmeku. Bu.., ahh.., aku sudah hampir sampai bu.., Suaraku sambil sedikit mendesis. dan ibu mertuaku menjawab. Tunggu nakk.., ibu juga sudah hampir sampai naak..., semakin cepat aku memompa semakin keras juga desahan ibu mertuaku. dan tak lama kemudian aku merasakan cairan hangat keluar dari dalam vagina ibu mertuaku dan tak lama kemudian aku menyusul sambil menyemprotkan beberapa kali cairan spermaku kedalam rahim ibuku. lalu kujatuhkan badanku menimpa badan ibu mertuaku sambil kuucapkan, Terima kasih bu. memek ibu enak sekali.
dan ibu menjawab. Iya sama-sama nak ari., kontolmu juga sangat nikmat dan ibu puas sekali.
lalu aku bangkit dan mencaut kontolku dari lubang kenikamtan ibu mertuaku dan aku melihat carian bening yang kental keluar dari lubang itu dan segera aku berbaring disamping ibu. Aku jadi ingat akan tugas yang diberikan oleh istriku.
Bu, apa ini yang menyebabkan ibu selalu marah-marah pada bapak ? tanyaku.
Mungkin saja ardi..., kenapa ardi ? sahutnya sambil tersenyum mencium bibir dan pipiku.
Bu,, kalau benar, tolong kurangi marah-marahnya kepada bapak, kasihan dia. jawabku.
dia hanya diam dan seperti orang berfikir.
Setelah diam sebentar lalu kukatakan. Bu, sudah siang loh. seraya kubangunkan tubuh ibu serta kubimbing kekamar mandi. Setelah peristiwa ini terjadi, Ibu seringkali mengunjungi rumah kami dengan alasan kangen cucu dan anaknya, tetapi kenyataannya ibu mertuaku selalu mengontakku melalu telefon di kantor dan meminta jatahnya di suatu hotel, sebelum menuju rumahku.
Untungnya sampai sekarang bapak mertuaku dan istriku tidak curgia, Hanya saja dia merasa aneh, karena setiap bulan ibunya selalu mengunjungi rumah kami.
No comments:
Post a Comment