![]() |
Cerita Dewasa - KENIKMATAN KETIKA HARUS MERAWAT TANTEKU |
Yang saya rasakan ketika menunggu tante saya ini ada enaknya juga. Contohnya, saat tante ingin pergi ke toilet, karena tangan tante sakit, dia meyuruh saya untuk membuka CD-nya dan saya bisa liat dengan jelas kemaluannya yang tertutup bulunya yang agak lebat. benar-benar permandangan yang indah.
Malam itu, saya sendirian menjaga tante dirumah sakit.
tiba-tiba tante memanggil saya "ari.., Cepat kemari.. Tolong tante ya ..?" katanya.
"ada apa tante?" jawab saya.
"perut tante sakit nihh...., tolong gosokin perut tante pake minyak gosok ya.." katanya.
Dan terlihatlah tubuh tante yang molek itu, meskipun dia masih memakai BH dan CD. dengan melihat permandangan yang begitu indah tiba-tiba batang kemaluan saya menjadi naik. agar tidak terlihat tante, saya merapatkan bagian bawah tubuh saya ketepi ranjang.
"Loh son, apa yang kamu tunggu?! ayo cepat ambil obat gosok dimeja itu. Lalu gosok perut tante, tapi awas jangan keras-keras ya..!" katanya.
"Ya tante.." kataku sambil mengambil obat gosok dimeja yang ditunjuknya.
Setelah saya mengambil obat gosok yang ada pada meja, "yang digosok bagian mana tante..?" tanyaku.
"Ya perut tante dong, masa memek tante.. kan nanti memek tante jadi sakit kepanasan." katanya tanpa merasa risih.
"ah tante bisa aja." kataku sambil tersenyum kecil.
"Ayo dong cepet, tante udah gk tahan sakitnya nihh.." katanya sambil meringis.
Ceita Bokep - Lalu saya mulai gosok bagian perutnya yang putih mulus dan sedikit berbulu itu.
"ya gitu dong, enak juga gosokanmu ri. Belajar dari mana kamu?" katanya sambil mendesis.
"Ngak kok tante, biasa aja" jawabku.
"udahlah gk usah bohong, pasti kamu sering gosokin pacar kamu ya?" tanyanya mendesak saya.
"Kan sony belom pernah pacaran tan." jawabku pura-pura.
"Sekalian ya son, pijitin kaki tante bisakan?" katanya manja.
Saya hanya mengangguk dan mulai memijat kakinya yang membuat semakin naik batang kemaluanku. Kakinya begitu dingin dan mulus.
Lalu, "sudah belum tan? cape nih..!" Kata saya.
"Lohhh., yang atas belum kan..?" jawabnya.
"Ah tante becanda saja nih, arikan jadi malu..," kataku.
"Ayo cepet dong, nanti kamu gk balakan cape lagi. Coba deh pijit disini, dipaha tante ini.." katanya sambil mengangkat sedikit paha kanannya yang putih mulus dan sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus.
"Ayo dong ri, jangan malu-malu, kamukan keponakan tante sendiri, ayo cepet gihh..!" katanya manja sambil menarik tangan saya dengan tangan kananya.
Sekarang saya dapat melihat gundukan bukit kemaluannya yang menerawang dari balik kain tipis CD-nya itu, Wajah saya langsung berubah merah menyala dengan permandangan yang indah ini, Tante seperti mengerti apa yang saya rasakan, dia menyuruh mendekat masuk ke tengah-tengah selangkangannya dan mengambil kedua tangan saya, dan meletakannya di masing-masing paha atasnya persis di tepi gundukan bukit kemaluannya.
"Iya disitu ri..," katanya sambil mencoba melebarkan kakinya lebih lebar lagi.
Saya suruh memijat lebih dalam lagi. Pikiran saya mulai terganggu, Karena bagaimanapun meremas-remas zona eksklusif yang sedang terbuka mengaga ini mau tidak mamu membuat batang kemaluanku semakin berdiri kokoh.
lalu, "ri kamu sudah pernah NGESEKS sama cewek kamu belum ?" tanya tiba-tiba.
"Apa itu ngeseks tante?" kata saya pura-pura tidak mengerti.
"Maksutnya tidur sama cewek.." Katanya.
"Ngmm.. Belum pernah tante.." jawab saya berbohog.
"Ah masa sih? coba tante pegang punyamu itu.." Katanya sambil meraik tubuhku agar lebih mendekat lagi, lalu dengan tangan kananya dia meraba-raba gundukan di celana saya.
"Tante pengen tau kalau anumu bangunnya cepet berarti betul belum pernah.." katanya sambil meraba-raba batang kemaluan saya lagi.
Entah artinya yang sengaja dibolak-balik atau memang ini bagian dari kelihaiannya membujuk saya. Mungkin karena saya masih berdarah muda, biarpun sudah terbiasa menghadapi perempuan tapi kalau dirangsang dalam suasana begini tentu saja cepat batang kemaluan saya naik mengeras. Kalau sudah sampai sini sudah lebih mudah lagi buat dia.
"Wihh.., besar sekali gundukanm son.. boleh liat punyamu ? ayo bantu tante untuk membuka celanamu..!" katanya tanpa menunggu persetujuan dari saya, dia sudah membuka celana saya dan membebaskan batang kemaluan saya yang sesak terjepit celana.
Memang, waktu batang kejantanan saya terbuka bebas, matanya setengah heran kagum melihat ukurannya. Terutama kepalanya yang menyerupai helm tentara NAZI.
"Bukan main kontolmu ri.. Besar dan keras banget punyamu." katanya memuji kagum tapi justru melihat yang begini makin memburu nafsunya.
"Tapi masa sih ri , benda seindah ini belum pernah pake ke memek perempuan. Kalo begitu sini tante boleh ngak ngerasain? sini geseran kesini sedikit lagi biar tante bisa tempelin." lanjutnya lagi-lagi tanpa menunggu komentar dari saya, dengan sebelah tangan bekerja cepat melepaskan CD-nya dan dibantu kedua kakinya.
Terlihatlah hutan kemaluan yang menggoda itu, lalu dia menyuruh saya untuk naik ke ranjang dan menyuruh saya untuk menempelkan kepala kemaluan saya dimulut lubang senggamanya. Disitu saya disuruh menggosok-gosokkan ujung kemaluan saya di celah liang senggamanya.
Lalu dengan menggosok-gosokkan sendiri ujung kepala batang kejantanan saya dimulut lubang senggamanya sudah terbuka lebar itu, menambah semakin terbang dalam nafsu diri saya.
"ahh..aduh.., ri...," katanya menjerit geli.
"sudah ri.., tante gk tahan. Sekarang giliran tante bikin nikmat kamu.., oke sayang..? katanya menyuruh saya berdiri.
Lalu dia dengan satu tangannya memegang batang kemaluan saya dan mulai turun dari ranjang, dengan cepat jongkok dan menjilati seputar batang kemaluan saya, sambil sekali-kali mengulum kepalanya.
Beberapa saat kemudian, dia naik keranjang dan menarik saya untuk ikut naik keatas ranjang dan dia menyuruh saya untuk berlutu didepan liang senggamanya memperlihatkan celah kenikmatan yang siap untuk saya masuki. Dalam keadaan seperti itu, saya betul-betul sudah lupa bahwa dia adalah tante saya sendiri.
Lalu, ujung batang kejantanan saya mulai saya tempelkan diujung bibir vaginanya, dan mulai membenamkan batang kemaluan saya didalam vaginanya. Dan saya mulai menusuk lubang kenikmatannya yang segera saya ikuti dengan gerakan maju-mundur, putar kanan-kiri untuk menusuk lebih dalam. tante sendiri ikut membantu saya dengan jari-jari tangan kananya. Dia memperlebar bibir kemaluannya agar semakin lebih terbuka untuk mempermudah masuknya batang kemaluan saya. Terus saya genjot batang kemaluan saya kedalam liang kenikmatannya yang indah itu. dan akhirnya, "hghh.., oohh.., arii..,yess.., ohh..,!" dengan erangannya, dia membuka orgasmenya yang juga disusul oleh sayha hanya berselang beberapa menit kemudian.
"Gimana ri rasanya barusan..?" katanya menguju saya sambil tangannya mengusap, menyeka-nyeka keringat di dada saya.
"Aduh tante enak sekali, belum pernah ari merasakan yang seperti ini, Tapi tante sendiri, gimana rasanya?" kata saya balik bertanya.
"Tante baru sekarang loh ngerasain digituin cowok dengan kelembutan, tapi juga tidak meninggalkan kejantanannya yang perkasa, seperti punyamu ini, tante jadi melayang kelangit yang ke-7 ohhh..., eddaaann.." teriaknya.
Begitu selesai, saya diajak tante kekamar mandi. Dan wakt itu saya bantu tante membersihkan kemaluannya. Sambil menyiram kemaluan tante, saya mendekap dari belakang, dan tante yang sedang berdiri menjadi kegelian karena batang kejantanan saya menyentuh bukit pantatnya. Seketika batang kejantanan saya naik lagi karena saya lihat sekarang lebih terlihat montoknya. Dan seketika itu, tangan lembut tante memegang batang kemaluan saya. Saya gemetar karena pengalaman seperti ini luar biasa buat saya. Buah dada tante menjulang, menantang dan tegar, kelihatan pori-porinya memang karena udara sangat dingin dikamar mandi, apalagi sudah tengah malam. Dan bukit kemaluannya agak merekah merah terbuka bekas perbuatanku tadi.
Saya tidak tahu harus berbuat apa selain meraba buah dadanya lagi yang kali ini dari depan. Tante menarik saya dan mencium bibir saya, saya menurut saja. Tubuh kami saling merapat tangannya terus mengurut-urut batang kejantanan saya. Dan saya meraba pantatnya yang bulat dan sintal kencang. Buah kejantanan saya pun diremas-remasnya pelan-pelan. Kemudian, tante mulai menaikkan kakinya yang sebelah keatas bak dan dimasukkannya lagi kemaluan saya ke liang senggamanya. Ngilu dan agak panas terasa di batang kejantanan saya.
Tante mulai bergoyang maju mundur dan pantat saya juga ditekannya dengan tangan kanannya aga saya bisa mengikuti iramanya. Saya ikut saja menggoyangkan sambil memeluk, menghisap putingnya, mencium bibirnya. Beberapa saat kami bergoyang sama-sama, tapi paha tante mulai pegal rupanya, dan dicabutnya batang kemaluan saya. Kemudian dia berbalik dan menungging sambil bertumpu dengan tangan kannya ke bibir bak mandi. saya gosokkan batang kejantanan saya ke bibir kemaluannya. Benar-benar terasa panas bibir kemaluan itu.
Kemudian saya mendesak maju dan "Bless.." kepala kejantanan milik saya masuk bergesek-gesek dengan dinding lubang kemaluannya.
Tante juga bereaksi dan pinggulnya berputar seperti penari ular. Aduh luar biasa sekalim saya merasa keenakan dan tidak bisa berpikir jernih lagi. Pantat saya maju mundur, rudal panjang saya menggaruk-garuk lubang kenikmatannya. dari posisi ini, saya bisa melihat dengan sangat jelas batang kejantanan saya basah kuyup dan bibir kemaluan tante tertarik keluar masuk. Tangan saya menjangkau kedepan, meremas buah dadanya yang menggantung besar dan bergoyang, nafas tante mendengus desah.
"ohh..,yesss..,!"
Akhirnya saya meledak-ledak lagi dan tante rupanya sudah lebih dulu mengalami orgasme. setelah itu saya mandikan tante saya. Mulai detik itu, saya punya tugas tambahan baru. Yaitu menyetubuhi tanteku yang manis ini.
Kamipun sering melakukan hubungan ini, walaupun tante sudah boleh pulang dari rumah sakit. Kami melakukannya dirumahku saat sedang kosong tentunya, kadang2 malam hari setelah bapak dan ibuku tertidur lelap.
No comments:
Post a Comment